Kapitalisme sebenarnya bukanlah hal yang baru untuk untuk di perbincangkan,
tetapi melihat pengaruhnya yang masih begitu kuat terhadap kehidupan social
ekonomi masyarakat dunia umumnya dan Indonesia khususnyalah yang membuatnya tak
pernah berhenti untuk diperbincangkan. Oleh karena itu tiada salah bila kita
sekali lagi mengenal sedikit tentang kapitalisme. Dalam hal ini penulis akan
memulai dari definisi kapitalisme itu sendiri.
Apakah kapitalisme itu ? Kata kapitalisme berasal dari capital yang berarti
modal, dengan yang dimaksud modal adalah alat produksiseperti misal tanah, dan
uang. Dan kata isme berarti suatu paham atau ajaran. Jadi arti kapitalisme itu
sendiri adalah suatu ajaran atau paham tentang modal atau segala sesuatu
dihargai dan diukur dengan uang.
Sejarah kapitalisme ? Kapitalisme muncul setelah feodalisme runtuh dengan
secara garis besar terbagi menjadi tiga fase:
1. Kapitalisme Awal ( 1500 – 1750 ).
Kapitalisme pada fase ini masih mengacu pada kebutuhan pokok yang ditandai
dengan hadirnya industri sandang di Inggris sejak abad XVI sampai abad XVIII.
Dan berlanjut pada usaha perkapalan, pergudangan, bahan- bahan mentah, barang-
barang jadi dan variasi bentuk kekayaan yang lain. Dan kemuadian berubah
menjadi perluasan kapasitas produksi, dan talenta kapitalisme ini yang kemudian
hari justru banayk menelan korban.
Di perkotaan, para saudagar kapitalis menjual barang-barang produksi mereka
dalam satu perjalanan dari satu tempat ke tempat lainnya. Mula-mula mereka
menjual barang pada teman sesama saudagar seperjalanan, lalu berkembang menjadi
perdagangan public. Sementara di wilayah pedesaan saat itu masih cenderung
feodalistik. Dalam hal ini Russel mengemukakan adanya tiga faktor yang
menghambat kapitalisme di pedesaan dan berbagai wilayah lain. Kendala itu
adalah :
- Tanah yang ada hanya digunakan untuk bercocok tanam, sehingga hasil produksinya sangat terbatas. Russel mengusulkan untuk mengubah tanah menjadi sesuatu yang lebih menguntungkan ( profitable ). Atau dengan pengertian lain tanah bias diperjual belikan seperti barang lainnya.
- Para petani atau buruh tani yang masih terikat pada system ekonomi subsistensi2 . komentar Russel untuk hal ini adalah mereka siap unutk dipekerjakan dengan upah tertentu.
- Hasil produksi yang diperoleh petani saat itu hanya sekedar digunakan untuk mencukupi kebutuhanpribadi. Menurutnya, produksi hasil petani harus ditawarkan ke pasar dan siap dikonsumsi oleh publik.
2. Kapitalisme Klasik ( 1750 – 1914 ).
Kapitalisme pada fase ini merupakan pergeseran dari perdagangan public kebidang
industri yang ditandai oleh Revolusi Industri di Inggris dimana banyak
diciptakan mesin- mesin besar yang sangat menunjang industri. Di fase inilah
terkenal tokoh yang disebut “bapak kapitalisme” dengan bukunya yang sangat
tekenal the Wealth Of Nations ( 1776 ) dimana salah satu poin ajarannya laissez
faire dengan invisible hand-nya ( mekanisme pasar )dan beberapa tokoh
seangkatan seperti David Ricardo dan John Stuart Mills, yang sering dikenal
sebagai tokoh ekonomi neo- klasik. Pada fase inilah kapitalisme sering mendapat
hujatan pedas dari kelompok Marx.
3. Kapilaisme Lanjut ( 1914 – sekarang ).
Momentum utama fase ini adalah terjadinya Perang Dunia I, kapitalisme lanjut
sebagai peristiwa penting ini ditandai paling tidak oleh tiga momentum.
Pertama, pergeseran dominasi modal dari Eropa ke Amerika. Kedua, bangkitnya
kesadaran bangsa- bangsa di Asia dan Afrika sebagai ekses dari kapitalisme
klasik, yang kemudian memanifestasikan kesdaran itu dengan perlawanan. Ketiga,
revolusi Bolshevik Rusia yang berhasrat meluluhlantakkan institusi fundamental
kapitalisme yang berupa pemilikan secara individu atas penguasaan sarana
produksi, struktur kelas sosial, bentuk pemerintahan dan kemapanan agama.
Darisana muncul ideology tandingan yaitu komunisme.
Perspektif Teori Dasar Kapitalisme Secara Sosiologis Dan Ekonomis
Secara sosiologis paham kapitalisme berawal dari perjuangan terhadap kaum
feudal, salah satu tokoh yang terkenal Max Weber dalam karyanya The Protestan
Ethic of Spirit Capitalism, mengungkapkan bahwa kemunculan kapitalisme erat
sekali dengan dengan semangat religius terutama kaum protestan. Pendapat Weber
ini didukung Marthin Luther King yang mengatakan bahwa lewat perbuatan dan
karya yang lebih baik manusia dapat menyelamatkan diri dari kutukan abadi.
Tokoh lain yang mendukung adalah Benjamin Franklin dengan mottonya yang sangat
terkenal yaitu “Time Is Money”, bahwa manusia hidup untuk bekerja keras dan
memupuk kekayaan.
Secara ekonomis maka perkembangan tidak akan pernah akan bisa lepas Dari sang
maestro, Bapak kapitalisme yaitu Adam Smith dimana ia mengemukakan 5 teori
dasar dari kapitalisme :
- Pengakuan hak milik pribadi tanpa batas – batas tertentu.
- Pengakuan hak pribadi untuk melakukan kegiatan ekonomi demi meningkatkan status sosial ekonomi.
- Pengakuan adanya motivasi ekonomi dalam bentuk semangat meraih keuntungan semaksimal mungkin.
- Kebebasan melakukan kompetisi.
- Mengakui hokum ekonomi pasar bebas/mekanisme pasar.
Pola, Sifat Dan Watak Kapitalisme Ada tiga hal yang menjadi pola sifat dan
watak dasar kapitalisme, tiga hal tersebut yang melandasi adanya penindasan
yang terjadi dari sejak munculnya kapitalisme sampai praktek kapitalisme yang
terjadi detik ini. Tiga hal tersebut adalah:
1. Eksploitasi
Ini berarti pengerukan secara besar-besaran dan habis- habisan terhadap
sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia, seperti yang terjadi pada jaman
penjajahan, bahkan sampai sekarang meskipun dalam bentuk yang tidak sama. Kaum
kapitalis akan terus melakukan perampokan besar- besaran terhadap kekayaan alam
kita and terus mengeksploitasi para buruh demi kepentingan dan keuntungan
pribadi.
2. Akumulasi
Secara harfiah akumulasi berarti penumpukan, sifat inilah yang mendasari kenapa
capitalist tidak pernah puas dengan dengan apa yang telah diraih. Misalnya,
kalau pertama modal yang dipunyai adalah Rp.1 juta maka si kapitalis akan
berusaha agar bisa melipat gandakan kekayaannya menjadi Rp.2 juta dan
seterusnya. Sehingga kaum kapitalis selalu menggunakan segala cara agar
kekayaan mereka berkembang dan bertambah.
3. Ekspansi
Ini berarti pelebaran sayap atau perluasan wilayah pasar, seperti yang pada
kapitalisme fase awal. Yaitu dari perdagangan sandang diperluas pada usaha
perkapalan, pergudangan, barang- barang mentah dan selanjutnya barang- barang
jadi.
Dan yang terjadi sekarang adalah kaum kolonialis melakukan ekspansi ke seluruh
penjuru dunia melalui modal dan pendirian pabrik-pabrik besar yang nota bene
adalah pabrik lisensi. Yang semakin dimuluskan dengan jalan globalisasi.
Itulah yang terjadi pada hampir di seluruh belahan dunia, kapita;is semakin
mengakar dan menghisap negara-negara miskin dan berkembang melalui sebuah
cara yang disebut globalisasi. Kapitalisme semakin mengakar dalam setiap sendi
kehidupan bangsa yang terkesan pongah ini. Pantaskah kapitalisme tetap
berlanjut ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar